Minggu, 19 Oktober 2008

KONSEP KELUARGA LANSIA

A. Pengertian Lansia
Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikarunia usia panjang, terjadi tidak bisa dihindari oleh siapapun, namn manusia dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya. Menua (menjadi tua = aging) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dann fungsi normal sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakkan yang diderita.

B. Batasan-Batasan Usia Lanjut
1. Menurut WHO
a. Usia pertengahan (middle age) : 45 – 59 tahun
b. Usia lanjut (elderly) : 60 – 74 tahun
c. Usia lanjut tua (old age) : 75 – 90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) : > 90 tahun
2. Menurut Prof. Dr. Koesmarto Suryonegoro
a. Dewasa muda (elderly adulthood) : 18 / 20 – 25 tahun
b. Dewsa penuh (middle years) atau maturitas : 25 – 60 / 65 tahun
c. Lanjut usia : 75 - 80 tahun
d. Very old : > 80 tahun
3. Menurut UU No. 4 tahun 1965 lajut usia adalah seseorang yang usia 60 tahun (BAB I pasal 1 ayat 2)
4. Usia Psikologi : Yang menunjuk kepada kemampuan seseorang untuk
mengadakan penyesuaian-penyesuaian kepada situasi yang
dihadapi.

Usia Sosial : Yang menunjukkan kepada peran-[eran yang diharapkan atau
diberikan masyarakat kepada seseorang sehubungan dengan usianya
Usia Biologis : Yang menunjukkan kepada jangka waktu seseorang sejak lahirnya berada di dalam keadaan hidup tidak mati.
5. Menurut Dra. Nya Jos Maedani
a. Fase inventus : 25 – 40 tahun
b. Fase verilitas : 40 – 50 tahun
c. Fase prasenium : 55 – 65 tahun

C. Teori-Teori Proses Menua
1. Proses individual
a. Tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda
b. Masing-masing lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda
c. Tidak ada satu faktor pun ditentukan untuk mencegah proses menua
2. Teori-teori
a. Secara keturunan dan atau mutasi (somatic mutatic theory) setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi, sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari pada sel-sel kelamin.
b. Pemakaian dan rusak, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sl-sel tubuh lelah (terpakai).
c. Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut teori akumulasi dari produk sisa, sebagai contoh adanya pigmen upo fructine di sel otot ja di sel otot jantung dan sel susunan saraf pusat pada orang lanjut usia yang mengakibatkan mengganggu fungsi sel itu sendiri.
d. Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan.
e. Tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit dan kekuurangan gizi.
f. Reaksi dari kekebalan sendiri (auto immune theory)

3. Teori Genetik Clock
Menurt teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk spesies-spesies tertentu tiap 3 spesies yang telah berputar menurut replikasi sel bila jam kita akan meninggal dunia. Meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir kotastrofal.
4. Teori social
a. Teori interaksi social (Sosial Exchange Theory)
Menjelaskan mengapa lansiabertindak pada suatu situais tertentu yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat.
b. Teori penarikan diri (Disagagement Theory)
Dengan bertambahnya usia, seseorang berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan social, keadaan ini meningkatkan prose interaksi social lanjut usia menurun.
c. Teori aktifitas (Activity Theory)
Teori aktfitas dikembangkan oleh Palerma (1965) dan et all (1972) yang mengatakan bahwa penuaan tergantung dari bagaimana seseorang lansia merasakan kepuasan dalam melakkan aktifitas.
Pokok-pokok teori aktifitas yaitu :
1) Moral dan kepuasan berkaitan dengan interaksi sosial dan terlibat sepenuhnya dan lansia dimasyarakat.
2) Kehilangan peran akan menghilangkan kepuasan seseorang lansia.
d. Teori kesinambungan
Pokok-pokok teori kesinambungan :
1) Lansia tidak disarankan untuk dilepaskan peran ata harus aktif dalam proses penuaan akan tetapi ada pengalamannya dimasa lalu, dipilih peran apa yang harus dipertahankan atau yang dihilangkan.
2) Peran lansia yang tidak perlu diganti.
3) Lansia dimungkinkan untuk memilih berbagai macam adaptasi.
e. Teori perkembangan (Development Theory)
Pokok-pokok teori perkembangan :
1) Masalah merupakan saat lanjut usia merumuskan seluruh masa kehidupan.
2) Masa tua merupakan masa penyesuaian diri terhadap kenyataan social yang baru yaitu pension dan menduda.
3) Lanjut usia harus menyesuaikan diri akibat perannya yang berakhir di dalam keluarga, kehilangan identitas dan hubungan sosalnya.
f. Teori stratifikasi usia (Age Stratification Theory)
Pokok-pokok teiori stratifikasi :
1) Arti usia dan posisi kelompok usia bagi masyarakat
2) Terdapatnya transisis yang dialam ooleh kelompok
3) Terdapatnya mekanisme pengalokasian peran di antara penduduk

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketuaan
1. Herediter/keturunan
2. Nutrisi/makanan
3. Status kesehatan
4. Pengalaman hidup
5. Lingkungan
6. Stress

E. Perubahan-Perubahan Pada Usia Lanjut
1. Perubahan-perubahan fisik
a. Sel
§ Lebih sedikit jumlahnya
§ Lebih besar ukurannya
§ Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan
b. System persyarafan
§ Cepatnya penurunan hubungan persyarafan
§ Lamnbat dalam respon dan waktu untuk bereaksi
§ Mengecilnya syaraf panca indra

c. System pendengaran
§ Presbiakus (gangguan pada pendengaran)
§ Membrane tympani menjadi atropi memyebabkan aterosklerosis
§ Pterjadi pengumpulan serumen, dapat mengeras atau meningkatnya keratin
d. System pengelihatan
§ Kornea lebih berbentuk sfelis (bola)
§ Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa)
§ Daya adaptasai terhadap kegelapan lebih lambat susah melihat dalam cahaya gelap
§ Hilangnya daya akomodasi
§ Menurunnya lapang pandang (berkurang luas pandang)
§ Menurunnya daya membedakan warna
e. System kardiovaskuler
§ Katub jantung menebal dan menjadi kaku
§ Kemampuan jantung memompa darah, menurun 1% setiap tahun sesudah usia 20 tahun
§ Kehilanggan elastisitas pembuluh darah
§ Tekanan darah meningkat
f. System respirasi
§ Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku
§ Menurunnya sktifitas dari silia
§ Paru-paru kehilangan elastisitas
§ Alveoali ukuranya melebar dri biasa dan jumlahnya berkurang
§ Oksigen pada arter menurun menjdi 75 mmHg
§ Oksigen pada arteri tidak diganti
g. System gastrointestinal
§ Kehilangan gigi penyebabnya adallah periodontal deases
§ Otot veika urinaria menjadi lemah dan kapasitas menurun
§ Pembesaran prosta ± 75% dialami oleh pria diatas 65 tahun
§ Atrofi vulva
§ Vagina, selaput lender menjadi kering, elastisitas jaringan menurun
§ Daya seksal masih ada tidak ada batasan umur tertentu dimana fungsi seksual berhenti
h. System endokrin
§ Produksi dari semua hormone menurun
§ Fungsi dari paratiroid dan funginya tidak berubah
§ Pituitary, pertumbuhan hhormon ada tetapi lebih rendah
§ Menurunnya produksi tiroid
§ Menurunya produksi aldosteron
§ Menurunnya sekresi hormone kelamin
i. System integumen
§ Kulit mengkerut atau keriput
§ Kulit kepala dan rambut menipis dan berwarna kelabu
§ Rambut dalam hidung dan telingan menebal
2. Perubahan-perubahan mental
Faktor-faktor yang mempengaruhhi perubahan mental :
a. Perubahan fisik
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan
e. lingkungan
3. Perubahan-perubahan psikososial
a. Pensiunan
b. Merasakan atau sadar akan kematian
c. Perubahan dalam cara hidup
d. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan
e. Penyakit kronis dan ketidakmampuan
f. Kesepian akibat dari pengasingan dari lingkungan sosial
g. Gangguan syaraf panca indra, timbul kebutaan atau ketulian
h. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan
i. Hilangnya kekuatan dan ketegangan fisik

F. Tugas-Tugas Perkembangan Lansia
1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
Mempertahankan terhadap hidup seseorang merupakan suatu prediktor kesejahteraan yang baik ntuk lansia. Kebanyakan lansia tinggal dirumahnya sendiri yang pada umumnya dapat menyesuaikan diri lebih baik dari pada yang tinggal dirumah anak atau keluarga mereka. Perumahan setelah masa pensiun sering kali menjadi masalah meskipun kebanyakan lansia memiliki rumah sendiri tetapi sebagian besar rumah telah tua dan rusak.
2. Menyesuaikan pendapatan yang menurun
Saat pensiun terjadi penurunan pendapatan secara tajam seiring berjalannya waktu pendapatan menurun kebutuhan meningkat seiring unculnya masalah kesehatan megakibatkan penggunaan pelayanan kesehatan meningkat.
3. Mempertahankan hubungan perkawinan
Perkawinan mempunyai kontribusi yang besar bagi moral dan aktivitas yang berlangsung bagi pasangan lansia. Riset menunjukkan meskipun terjadi penurunan kapasitas seksual secara perlahan-perlahan namun keinginan dalam kegiatan seksual terus, bahkan meningkat walaupun menurun karena adanya masalah sosio emosional.
4. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan peran
Secara umum merupakan tugas perkembangan yang paling traumatis. Menurut penelitian lansia, bahwa lansia wanita lebih mendeita karena kematian pasangannya disbanding pria. Lansia menyadari kesadaran akan sebagai proes kehidupan yang normal, akan tetapi kesadaran akan menyesuaikan dengan mmudah terhadap kematian.
5. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
Keluarga merupakan fokus interaksi social dan sumber utama dukungan social. Lansia biasanya menarik diri dari aktifitas-aktifitasnya. Hubungan dengan pasangan anak dan cucu-cucunya menjadi lebih penting. Anggota keluarga merupakan sumber utama bantuan interaksi social.


6. Melakukan Life review
Berbicara tentang kehidupan masa lalu lansia menjadi aktifitas yang vital dan umum karena aktifitas ini menggambarkan suatu penelaahan terhadap arti sentral dari kehidupan lansia.


G. Masalah dan Penyakit yang Sering Dihadapi oleh Usia Lanjut
1. Mudah jatuh
Ada 2 faktor penyebab mudah jatuh, yaitu :
a. Faktor intrinsik
§ Gangguan jantung atau sistem sirkulasi darah
§ Gangguan sistem susunan syaraf
§ Gangguan sistem anggota gerak
§ Pengaruh obbata-obatan yang dipakai
§ Gangguan sistem pengelihatan
§ Gangguan psikologis
b. Faktor ekstrinsik atau pengaruh lingkungan sekitar
§ Cahaya ruang yang kurang turang
§ Lingkungan yang tidak biasa bagi lanjut usia sehingga dirasa asing pada sekitarnya
§ Lantai yang licin
2. Mudah lelah, hal ini disebabkan :
a. Factor psikologis, yaitu perasaan bosan, keletihan,atau perasaan depresi
b. Ganggan organis, yaitu anemia, kekurangn vitamin, perubahan pada tulang (osteomalasia), gangguan pncernaan, kelaianan metabolisme (diabetes melitius, hipertiroid)
c. Pengaruh obat-obatan misalnya penggunaan obat penenang, obat jantung, obat yang melelahkan daya kerja otot.


3. Nyeri dada
a. Penyakit jantung koroner yang menyebabkan iskemia jantung
b. Aneurisma aorta
c. perikarditis
4. Kekacauan mental akut, disebabkan :
a. Keracunan
b. Penyakit infeksi demam tinggi
c. Alcohol
d. Penyakit metabolisme
e. Dehidrasi atau kekurangan cairan
f. Gangguan fungsi otak
g. Gagguan fungsi hati
h. Radang selaput otak (meningitis)
5. Sesak nafas pada waktu melakukan kearaja fisik, dapat disebabkan oleh :
a. Kelemahan jantung
b. Gangguan sistem saluran nafas
c. Karena BB berlebihan (overweight)
d. anemia
6. Berdebar-debar (palpitasi), dapat disebabkan oleh :
a. Gangguan irama jantung
b. Keadaan umum adan yang lemah karena penyakit kronis
c. Factor-aktor psikologis dan lain-lain
Bila ketiga gejala nyeri dada, sesak nafas, dan berdebar-debar terjadi bersamaan dalam waktu yang sama kemungkinan besar adalah disebabkan karena gangguan pada jantung.
7. Pembenkakan kaki bagian bawah, dapat disebabkan :
a. Kaki yang lama digantung (edema gravitasi
b. Gagal jantung
c. Bendungan pada vena pada bagian bawah
d. Kekurangan vitamin B1
8. Nyeri pinggang atau punggung, dapat disebabkan :
a. Gangguan sendi-sendi atau susunan sendi pada susunan tulang belakang (osteomalasia, osteoporosis, osteoartritis)
b. Gangguan pankeas
c. Kelainan ginjal (batu ginjal)
d. Gangguan pada rahim
e. Gangguan pada kelenjar prostat
f. Gangguan pada otot-otot badan
9. Nyeri pada sendi pinggul, misalnya :
a. Radang sendi (artritis)
b. Sendi tlang yang keropos (osteoporosis)
c. Kelainan tulang sendi (fraktur, dislokasi)
d. Akibat kelainan pada syaraf, dari punggung bagian bwah yang terjepit
10. BB menurun, dapat disebabkan :
a. Karena kurang nafsu makan, karna kurangnya gairah hidup atau kelesuan
b. Adanya penyakit kronis
c. Gangguan pada saluran pencernaan sehingga penyerapan makanan terganggu
d. Factor social ekonomi (pensin)
11. Sukar menahan BAK(sering ngompol), dapat disebabkan :
a. Obat yang mengakibatkan sering berkemih atau obat penenang yang terlalu banyak
b. Radang kandung kemih
c. Radang saluran kemih
d. Kelanan persyarafan pada kandung kemih
e. Faktor psikologis
12. Sukar menahan BAB, dapat disebabkan :
a. Obat-obat pencahar perut
b. Keadaan diare
c. Kelainan pada usus besar
d. Kelainan pada ujung saluran pencernaan (pada rectum-usus)

13. Gangguan sulit tidur, dapat disebabkan :
a. Faktor ekstrinsik (luar), misalnya lingkungan yang kurang tenang
b. Faktor intrinsik, bisa organik dan bisa psikogenik :
1) Organik : nyeri, gatal-gatal, dan penyakit tertent yang membuat gelisah dan
lain-lain.
2) Pskogenik : depresi, kecemasan, iritabilitas.
14. Keluhan perasaan dingin, kesemutan pada anggota badan, dapat disebabkan :
a. Gangguan sirkulasi darah local
b. Gangguan persyarafan umum (gangguan pada kontrol)
c. Gangguan pada persyarafan local pada bagian anggota badan
15. Mudah gatal-gatal,hal ini disebabkan karena :
a. Kelainan kulit : kering, degenerative (exzeme kulit)
b. Penyakit sistemik : diabetes mellitus, gagal ginjal, penyakit hati (hepatitis
kronis), keadaan alergi, dan lain-lain
pada orang-orang sakit dengan lanjut usia sering kali harus dipertimbangkan kemungkinan adanya penyakit keganasan tumorpada organ tertentu yang mudah menyebar pada orga tubuh yang lain.
16. Keluhan pusing-pusing dan sakit kepala, dapat disebabkan oleh :
a. Gangguan lokal, misalnya : vascular, migraine (sakit kepala sebelah), mata glauonma tekanan bola mata yang tinggi.
b. Penyakit sistematis yang menimbulkan hipoglikemi (kadar gula dalam darah yang tinggi)
c. Psikologik, seperti perasaan cemas, depresi, kurang tidur, kekacauan pikiran

H. Karakteristik Positif dan Negatif Pada Keluarga Lansia
1. Karakteristik positif
a. Mendapatkan banyak pengalaman dalam hidupnya
b. Perkembangan psikososial : sisa hidup sebagai arti hidup keseluruhan, bertanya-tanya.
c. Perkembangan emosional : arif, bijaksana, percaya
d. Perkembangan moral atau agama : lebih berorientasi pada agama, perbahan sistem nilai dari orientasi materi ke orientasi nilai
e. Spiritualitas yang semakin matang
f. Menerima kematian
g. Adaptasi keperibahan kemampan fisik terpenting
h. Kebebasan untuk kehidupan :pengembangan hob baru, pengunduran diri, situasi keluarga dan kesehatan
i. Menerima keunikan terhadap pribadi

2. Karakteristik negatif
a. Mengalami perubahan fisiologis, misalnya pada wanita mengalami menopause
b. Mengalami perubahan mental
c. Mengalami perubahan psikososial :
§ Pensiun
§ Sadar akan kematian
§ Kehilangan hubungan dengan teman dan keluarga
d. Kadang-kadang bersifat menang sendiri
e. Rasa kehilangan dan memandang rendah orang lain
f. Timbulnya penyakit kronis


I. Tingkatan Perawatan Kesehatan Lansia
1. Perawatan sendiri
Setiap orang harus menjaga kesehatannya sendiri. Orang-orang lanjut usia terutama harus didorong untuk melakukannya Karen hal ini merupakan cara terbik untuk tetap aktif. Semakin mandiri orang lanjut usia tersebut, maka hal itu akan semakin baik pula bagi mereka dan keluarga.



2. Perawatan keluarga
Banyak orang usia lanjut tidak dapat melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. Keluarga orang-orang lanjut usia harus membantu mereka dalam hal-hal yang tidak dapat mereka lakukan.
3. Perawatan masyarakat
Terkadang seluruh anggota keluarga harus pergi bekerja sehingga bagi lansia yang tidak dapat mengurus dirinya sendiri seyogyanya ada warga lain yang dapat membantu lansia tersebut.dengan mempersiapkan makanan atau hal lain untuk lansia tersebut. Kader kesehatan masyarakat bertanggung jawab untuk menghapuskan problem kesehatan lansia dan membantu keluargannya untuk merawat lansia lebih baik.

J. Tujuan Perawatan Kesehatan Lansia
1. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut dengan jalan perawatan dan pencegahan
2. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangat hidup klien lanjut usia
3. Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit mengalami gangguan tertentu (kronis maupun akut)
4. Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk dapat mengenal dan menegakan diagnose yang tepat dan dini bila mereka menjumpai suatu kelainan tertentu.
5. Mencai upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita suatu gangguan penyakit, masih dapat memperthankan kebebasan yang semaksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal)



K. Peran Perawat dalam Mengupayakan Kesehatan Lansia
1. Upaya promotif
Adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan dan semangat hidup lansia agar tetap berguna dan dihargai bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Upaya-upaya ini dapat berupa :
a. Kesegaran jasmani dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan lansia
b. Penyuluhan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
c. Penyuluhan tentang penggunaan alat bantu misalnya kaca mata, alat bantu dengar
d. Membina keterampilan agar dapat mengembangkan hobi
e. Melibatkan lansia dalam kegiatan sosialsesuai denngan kemampuan
f. Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan pada Tuhan YME
2. Paya preventif
Adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit maupun komplikasinya yang disebabkan oleh proses ketuaan.
a. Pemeriksaan kesehatan berkala
b. Kesegaan jasmani
c. Penyuluhan kesehatan
d. Pembinaan mental lansia dalam meningkatkan ketaqwaan pada Tuhan
3. Upaya kuratif
Adalah upaya pengobatan bagi lansia yang sakit, upaya dapat berupa :
a. Pelayanan kesehatan dasar
b. Upaya kesehatan spesialistik melalui sistem rujukan
4. Upaya rehabilitative
Adalah upaya mengembalikan fungsi organ yang telah menurun, upaya ini dapat berupa :
a. Perawatan fisioterapi
b. Nasehat cara hidup sesuai dengan penyakit yang diderita
c. Pembinaan lansia dalam pembenahan kebutuhan pribadi

d. Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental
e. Memberikan informasi, pengetahuan tentang penggunaan berbagai alat bantu


f. Pengembangan Upaya Kesehatan Lansia
Adalah suuatu upaya dalam penggunaan data yang diperoleh dari survey studi untuk mengembangkan peran serta masyarakat dan pelayanan di bidang kesehatan lansia dalam rangka pencapaian derajat kesehatan lansia secara optimal.
Paya-upaya yang bisa dilakukan :
1. Posyandu lansia
2. Mengikutsrtakan dalam kegiatan masyarakat
3. Menciptakan suasana hangat dalam keluarga
4. Memberikan lingkungan yang aman
5. Latihan kebugaran
6. Tersedianya fasilitas perumahan lansia oleh pemerintah

Tidak ada komentar: